1.
Pengkajian
a.
Lakukan pengkajian fisik rutin
b. Dapatkan riwayat kesehatan, khususnya mengenai bukti-bukti infeksi
streptokokus antesenden.
c.
Observasi adanya manifestasi demam rematik.
2.
Diagnosa Keperawatan
a.
Resiko tinggi penurunan curah jantung berhubungan dengan disfungsi
myocardium
b.
Peningkatan suhu tubuh (hipertermia) berhubungan dengan proses
infeksi penyakit.
c.
Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual, muntah,
anoreksia.
Nyeri
berhubungan dengan proses inflamasi.
3.
Rencana Keperawatan
a.
Resiko tinggi penurunan curah jantung berhubungan dengan disfungsi
myocardium
Tujuan : Pasien
dapat menunjukkan perbaikan curah jantung.
Intervensi Rasional
> Beri digoksin sesuai instruksi, dengan menggunakan kewaspadaan yang sudah ditentukan untuk mencegah toksisitas.
> Kaji tanda- tanda toksisitas digoksin (mual, muntah, anoreksia, bradikardia, disritmia)
> Seringkali diambil strip irama EKG
> Jamin masukan kalium yang adekuat Observasi adanya tanda-tanda hypokalemia
> Beri obat-obatan untuk menurunkan afterload sesuai instruksi > Dapat meningkatkan curah jantung Untuk mencegah terjadinya toksisitas
> Mengkaji status jantung
> Penurunan kadar kalium serum akan meningkatkan toksisitas digoksin
Intervensi Rasional
> Beri digoksin sesuai instruksi, dengan menggunakan kewaspadaan yang sudah ditentukan untuk mencegah toksisitas.
> Kaji tanda- tanda toksisitas digoksin (mual, muntah, anoreksia, bradikardia, disritmia)
> Seringkali diambil strip irama EKG
> Jamin masukan kalium yang adekuat Observasi adanya tanda-tanda hypokalemia
> Beri obat-obatan untuk menurunkan afterload sesuai instruksi > Dapat meningkatkan curah jantung Untuk mencegah terjadinya toksisitas
> Mengkaji status jantung
> Penurunan kadar kalium serum akan meningkatkan toksisitas digoksin
b.
Peningkatan suhu tubuh (hipertermia) berhubungan dengan proses
infeksi penyakit.
Tujuan : Suhu
tubuh normal (36 – 37’ C)
> Intervensi Rasional
> Kaji saat timbulnya demam
> Observasi tanda-tanda vital : suhu, nadi, TD, pernafasan setiap 3 jam
> Berikan penjelasan tentang penyebab demam atau peningkatan suhu tubuh
> Intervensi Rasional
> Kaji saat timbulnya demam
> Observasi tanda-tanda vital : suhu, nadi, TD, pernafasan setiap 3 jam
> Berikan penjelasan tentang penyebab demam atau peningkatan suhu tubuh
> Berikan penjelasan pada klien dan
keluarga tentang hal-hal yang dilakukan
> Jelaskan pentingnya tirah baring bagi
klien dan akibatnya jika hal tersebut tidak dilakukan
> Anjurkan klien untuk banyak minum
kurang lebih 2,5 – 3 liter/hari dan jelaskan manfaatnya
> Berikan kompres hangat dan anjurkan
memakai pakaian tipis
Berikan antipiretik sesuai dengan instruksi Dapat diidentifikasi pola/tingkat demam
Berikan antipiretik sesuai dengan instruksi Dapat diidentifikasi pola/tingkat demam
> Tanda-tanda vital merupakan acuan untuk
mengetahui keadan umum klien
> Penjelasan tentang kondisi yang
dilami klien dapat membantu mengurangi kecemasan klien dan keluarga
> Untuk mengatasi demam dan menganjurkan klien dan keluarga untuk lebih kooperatif
> Untuk mengatasi demam dan menganjurkan klien dan keluarga untuk lebih kooperatif
>Keterlibatan keluarga sangat berarti
dalam proses penyembuhan klien di RS
>Peningkatan suhu tubuh mengakibatkan
penguapan cairan tubuh meningkat sehingga perlu diimbangi dengan asupan cairan
yang banyak
> Kompres akan dapat membantu
menurunkan suhu tubuh, pakaian tipis akan dapat membantu meningkatkan penguapan
panas tubuh
> Antipiretika yang mempunyai reseptor
di hypothalamus dapat meregulasi suhu tubuh sehingga suhu tubuh diupayakan
mendekati suhu normal
c.
Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual, muntah,
anoreksia.
Tujuan : Kebutuhan
nutrisi klien terpenuhi, klien mampu menghabiskan makanan yang telah
disediakan.
> Intervensi Rasional
> Intervensi Rasional
> Kaji faktor-faktor penyebab
> Jelaskan pentingnya nutrisi yang
cukup
> Anjurkan klien untuk makan dalam
porsi kecil dan sering, jika tidak muntah teruskan
> Lakukan perawatan mulut yang baik
setelah muntah
> Ukur BB setiap hari
> Catat jumlah porsi yang dihabiskan
klien
> Penentuan factor penyebab, akan
menentukan intervensi/ tindakan selanjutnya
> Meningkatkan pengetahuan klien dan
keluarga sehingga klien termotivasi untuk mengkonsumsi makanan
> Menghindari mual dan muntah dan distensi
perut yang berlebihan
> Bau yang tidak enak pada mulut meningkatkan
kemungkinan muntah
> BB merupakan indikator terpenuhi
tidaknya kebutuhan nutrisi
Mengetahui jumlah asupan / pemenuhan nutrisi klien
Mengetahui jumlah asupan / pemenuhan nutrisi klien
d.
Nyeri berhubungan dengan proses inflamasi.
Tujuan : Nyeri berkurang atau hilang
Tujuan : Nyeri berkurang atau hilang
> Intervensi Rasional
> Kaji tingkat nyeri yang dialami klien
dengan memberi rentang nyeri (1-10), tetapkan tipe nyeri dan respon pasien
terhadap nyeri yang dialami
> Kaji factor-faktor yang mempengaruhi
reaksi pasien terhadap nyeri
> Berikan posisi yang nyaman, usahakan
situasi ruangan yang tenang
> Berikan suasana gembira bagi pasien,
alihkan perhatian pasian dari rasa nyeri (libatkan keluarga)
> Berikan kesempatan pada klien untuk
berkomunikasi dengan teman/ orang terdekat
> Berikan obat-obat analgetik sesuai
instruksi Untuk mengetahui berapa tingkat nyeri yang dialami
> Reaksi pasien terhadap nyeri dapat
dipengaruhi oleh berbagai factor begitupun juga respon individu terhadap nyeri
berbeda dab bervariasi
> Mengurangi rangsang nyeri akibat
stimulus eksternal
Dengan melakukan aktifitas lain, klien dapat sedikit melupakan perhatiannya terhadap nyeri yang dialami
Dengan melakukan aktifitas lain, klien dapat sedikit melupakan perhatiannya terhadap nyeri yang dialami
> Tetap berhubungan dengan orang-orang
terdekat/teman membuat pasien gembira / bahagia dan dapaty mengalihkan
perhatiannya terhadap nyeri
> Mengurangi nyeri dengan efek
farmakologik
No comments:
Post a Comment