Perencanaan memusatkan perhatian pada masa yang akan datang. Manajemen rumah sakit harus mempersiapkan rumah sakit dalam menghadapi hal-hal yang akan datang baik sudah diramalkan maupun yang tidak terduga sebelumnya.
Perencanaan menspesifikasi apa yang harus dicapai atau dilakukan dimasa datang dan bagaimana hal tersebut dapat dilaksanakan. Atau dapat ditegaskan sebagai berikut.
Beberapa faktor untuk perencanaan antara lain:
> Sasaran-sasaran
> Tindakan-tindakan
> Sumber-sumber daya yang diperlukan
> Implementasi
Sebagai contoh, rumah sakit ingin memperoleh tambahan keuntungan 15% dengan dana tertentu yang tersedia atau dana dari luar. Pengalokasian dana ini perlu dipertimbangkan dengan baik; memformulasikan kendala-kendala sumber daya dan perlu dilakukan penganggaran, misalnya: ditentukan rumah sakit akan membeli C.T Scan. Pada implementasinya ditugaskan personal dengan pengarahan untuk melaksanakan rencana yang ada. Bagian keuangan diharapkan menghitung IRR, NPV, pay back period dan sebagainya untuk feasebility study, dan diharapkan bisa memperoleh keuntungan 15% seperti yang direncanakan.
Secara tipikal rencana sederhana dibagi dalam:
a. Perencanaan jangka pendek
biasanya dilakukan oleh pelaksana, misalnya renovasi sebuah kamar ditargetkan 1 minggu maka diharapkan dalam waktu satu minggu itu sudah bisa diselesaikan penggantian wallpaper, pergantian keramik kamar mandi, pembersihan lantai dan sebagainya.
b. Perencanaan jangka menengah
biasanya perencanaan ini berjangka 1 tahun, misalnya: mulai 1 April sampai 31 Maret tahun berikutnya, atau ada juga yang memulai 1 Januari sampai 31 Desember dan sering diformulasikan dalam bentuk rencana kerja dan anggaran
c. Perencanaan jangka panjang
Perencanaan ini muncul sejak kurang lebih tahun 1950 dimana mulai dikenal rencana secara luas dan menyeluruh, sistem ini mengharuskan organisasi-organisasi untuk berusaha menentukan objek dan goal dari program dan anggaran untuk jangka waktu beberapa tahun mendatang.
Dasar pemikiran dari rencana jangka panjang ini adalah untuk membuat proyeksi pemikiran kecenderungan lingkungan ke masa depan dan menetapkan sasaran untuk membimbing operasi dari perusahaan dan kegiatan setiap karyawan yang terlibat menuju perkembangan perusahaan tersebut.
Sejarah perencanaan jangka panjang adalah suatu reaksi dari banyak perusahaan yang ingin mengelola secara lebih efektif ledakan permintaan barang/jasa sesudah Perang Dunia II
Dalam rangka bereaksi terhadap pertumbuhan yang tak sebanding ini perusahaan-perusahaan Amerika tak bisa bergantung pada rencana 1 tahun saja untuk memenuhi kebutuhan yang meningkat dan untuk mengantisipasi sumber dana adalah penting untuk memperluas pandangan tentang perencanaan ini.
Titik awal dari perencanaan jangka panjang ini adalah forecast jangka panjang (beberapa tahun) dari penjualan perusahaan (sales). Sebagai akibat dari produksi, marketing, personalia dan semua rencana fungsional didasarkan atas forecast penjualan mula-nula ini (initial sales) yang merupakan/menunjukkan (sebagai dasar) komitmen pengembangan dari bagian perusahaan.
Langkah akhir adalah agregasi (penjumlahan) proyeksi hasil pada suatu rencana finansial yang mempertahankan pengukuran yang (khas) dari anggaran dan kontrol finansial tetapi meliputi cakrawala yang lebih luas.
Usaha forecast ini sangat tergantung pada proyeksi historis yang secara khas meliputi periode 5 tahun. Rencana jangka panjang adalah proses fungsional bottom up yang menumbuhkan 1 seri rencana yang pay back period sedikit lebih baik dari anggaran dalam periode yang diperpanjang.
Mungkin tambahan dari alat manajerial disini adalah dipakainya pay back period dan teknik discount cash flow untuk mengevaluasi pengeluaran biaya kapital yang diperkenalkan oleh Joel Dean's dalam influential book on capital budgeting (1951).
No comments:
Post a Comment