Wednesday, 20 April 2016

The Deming Prize (Hadiah Deming)

Hadiah Deming adalah penghargaan mutu tingkat nasional di Jepang. Penghargaan tersebut dibahas disini untuk memberikan indikasi kriteria mutu yang tiap tahun diterapkan untuk menemukan perusahaan bermutu terkemuka di Jepang. Karena Jepang unggul dalam mutu, maka banyak pelajaran penting yang bisa dipelajari dari Hadiah Deming. Penghargaan mutu nasional Jepang tersebut diluncurkan pada tahun 1951. Dana untuk penghargaan ini dikumpulkan dari royalti kuliah pengukuhan Dr. Deming di Jepang.

Memenangkan Hadiah Deming, sebagai usaha untuk menguasai Total Quality Control, telah menjadi obsesi dari beberapa perusahaan terkemuka di Jepang. Ada beberapa kategori penghargaan, diantaranya kategori divisi, pabrik, perusahaan besar, menengah dan kecil. Disamping itu, ada juga Hadiah Deming yang diberikan kepada individu yang telah memberikan kontribusi penting terhadap teori statistik. Selain Hadiah Deming, ada juga Japanese Quality Control Medal (Medali Kontrol Mutu Jepang) yang pertama kali diberikan pada tahun 1969. Medali ini diperebutkanoleh perusahaan-perusahaan yang telah memenangkan Hadiah Deming. Sementara itu, untuk memenuhi syarat mendapatkan Hadiah Deming, manajemen tingkat atas sebuah perusahaan harus membuat aplikasi. Kemudian para ahli dari luar selanjutnya akan melaksanakan audit mutu secara lengkap untuk menentukan pemenangnya. Beberapa nama industri domestik jepang telah memenangkan Hadiah tersebut, diantaranya Toshiba, Toyota, dan Komatsu.
Kriteria untuk mendapat hadiah tersebut amat sangat ketat dan mereka pernah mendapatkan kritik pada beberapa bagian yang terlalu kaku dalam pendekatan terhadap mutu. Meskipun begitu, penghargaan tersebut telah memiliki pengaruh besar, dan ini adalah alasan utama kenapa Amerika Serikat mendirikan Malcolm Baldridge Award pada tahun 1987. 
Daftar uji dalam Hadiah Deming meliputi beberapa elemen berikut:
> kebijakan  dan tujuan perusahaan;
> struktur organisasi, yang mencakup kerjasama antar divisi dan pemanfaataan siklus mutu;
> pendidikan, yang mencakup pendidikan tentang kontrol mutu, tentang sub-contractor, dan tentang proses kontrol statistik;
> penggunaan informasi, yang mencakup informasi statistik;
> analisa terhadap statistik dan hasil; 
> standarisasi, sistem-sistem kontrol, yang mencakup kontribusi terhadap siklus mutu;
> jaminan mutu, yang mencakup pengaruh lingkungan, tanggal-tanggal penyampaian, kemampuan pelayanan, keuntungan, kenyamanan dan keamanan;
> rencana masa depan perusahaan, yang mencakup rencana jangka panjang.

No comments:

Post a Comment