Strategic planning ditandai dengan:
- Penentuan misi / tujuan perusahaan
- Keadaan perusahaan itu sendiri
- Environment / keadaan lingkungan di luar perusahaan yang sering tidak stabil terhadap perusahaan itu.
- Alokasi sumber daya yang ada
- Bagaimana misi perusahaan tersebut bisa dicapai
Misi
Harus ditentukan misi ataupun tujuan dari perusahaan jangka panjang untuk bisa ditentukan strategi yang ditempuh . Misalnya: untuk sebuah rumah sakit mempunyai misi bagaimana untuk mencapai survival and growth!
Keadaan Perusahaan Itu Sendiri
Apa kekuatan dan apa kelemahan yang dimiliki saat ini, misalnya suatu rumah sakit mempunyai kekuatan banyak dokter ahli ginjal yang qualified (nephrologist) atau ada juga rumah sakit memiliki beberapa ahli paru-paru yang sangat baik dan sebagainya bisa diproyeksikan untuk menjadi rumah sakit umum dengan kekhususan bidang ginjal atau kekhususan bidang paru-paru dan sebagainya. Sehingga harus dipikirkan untuk melengkapi sarana/alat-alat untuk itu dan teamnya (termasuk perawat) dan sebagainya. Ini berarti mengalokasi sumber daya ke arah bidang tersebut. Jadi, kekuatan dan kelemahan rumah sakit itu menjadi salah satu faktor untuk menentukan strategi masa depan.
Environment
Terutama lingkungan yang tidak menentu/tidak stabil dengan persaingan yang ketat kemudian terlahir strategic planning. Ada baiknya kita melihat sejarah timbulnya strategic planning ini.
Pada tahun 1960-an, beberapa perubahan environment (lingkungan) penting terjadi di Amerika Serikat. Pertumbuhan ekonomi yang semula maju pesat tiba-tiba secara perlahan menurun yang menyebabkan timbulnya persaingan ketat antar berbagai industri terkemuka. Sebagai akibatnya pandangan perubahan manajer beralih dari product oriented menjadi market oriented.
Karena kalau dulunya setiap barang yang diproduksi laku dijual saat itu berubah menjadi tidak selalu laku, sehingga keadaan pasar menentukan barang mana dan berapa jumlahnya yang laku dan menghasilkan uang. Itulah yang menjadi patokan untuk diproduksi (market oriented). Tambahan lagi terdapat peningkatan diversifikasi usaha dari beberapa perusahaan penting sehingga dengan akuisisi yang dimulai tahun 1960-an dan kemudian menjadi konglomerasi di Amerika Serikat lalu muncul strategi bisnis segmentasi. Konsep ini dimulai tahun 1970-an ketika Fred Borch yang kemudian menjadi pimpinan General Electric memutuskan untuk memecah bisnis dari perusahaan GE menjadi beberapa unit otonom mengikuti rekomendasi dari MC Kinsey & Co.
Perusahaan GE yang semula membatasi diri pada usaha electrical motor dan perlampuan/penerangan listrik memperluas usahanya pada berbagai bidang industri.
Karena bidang yang lebih luas dengan scope internasional dan teknologi makin canggih, menyebabkan top manajernya memutuskan untuk memecah usahanya menjadi unit-unit otonom agar supaya masing-masing unit bisnis itu dapat dikelola dengan baik. Unit-unit tersebut disebut strategic business unit atau disingkat SBU.
Mengutip case study yang dilakukan Harvard Business School (General Electrice Company 1981) SBU adalah mula-mula didesain/dirancang untuk meyakinkan integritas dari organisasi perusahaan, sambil memperbolehkan general manager SBU untuk melaksanakan strategi bisnis secara efektif dan kompetitif tanpa mempengaruhi SBU lain dalam perusahaan.
SBU sudah dapat berdiri sendiri dan merupakan usaha sendiri yang bisa meraih sukses masing-masing dengan pasar/costumers sendiri dan bagaimana mencapai misi tersebut.
No comments:
Post a Comment